Kupas Tuntas Emas Perhiasan Atau Batangan Mana Yang Lebih Oke

Kupas Tuntas Emas Perhiasan Atau Batangan Mana Yang Lebih Oke

Emas telah lama menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia sebagai sarana menyimpan kekayaan. Selain karena nilainya yang relatif stabil, emas juga dikenal sebagai aset lindung nilai (hedging asset) yang mampu menjaga nilai kekayaan dari inflasi. Namun, dalam praktiknya, banyak calon investor dihadapkan pada dilema: sebaiknya membeli emas batangan atau emas perhiasan?

Masing-masing bentuk emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi nilai intrinsik, biaya tambahan, hingga potensi keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu, memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis emas menjadi langkah penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Keunggulan dan Keterbatasan Emas Batangan

Emas batangan atau logam mulia, biasanya diterbitkan oleh lembaga terpercaya seperti PT ANTAM atau UBS. Salah satu keunggulan utama emas batangan adalah kadar kemurniannya yang tinggi, umumnya mencapai 99,99%. Hal ini membuat emas batangan memiliki nilai jual kembali (buyback value) yang lebih tinggi dan lebih stabil dibandingkan emas perhiasan.

Dari sisi investasi, emas batangan lebih efisien karena tidak dikenai biaya pembuatan seperti halnya perhiasan. Selain itu, harga jual dan beli emas batangan biasanya hanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Proses jual belinya pun relatif mudah karena emas batangan diterima luas di pasar domestik maupun internasional.

Namun, kelemahan emas batangan adalah tidak bisa digunakan untuk keperluan estetika. Bentuknya yang monoton serta kemasan yang harus tetap terjaga agar nilainya tidak turun membuatnya kurang fleksibel untuk dipakai sehari-hari. Selain itu, penyimpanan emas batangan harus diperhatikan dengan serius, termasuk kemungkinan perlu menyewa safe deposit box untuk keamanan maksimal.

Fungsi Ganda dan Risiko Tersembunyi dalam Emas Perhiasan

Berbeda dengan emas batangan, emas perhiasan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai aset investasi sekaligus aksesori fashion. Banyak orang membeli perhiasan emas bukan hanya karena nilainya, tetapi juga karena aspek keindahan dan kebanggaan saat memakainya dalam kegiatan sosial.

Namun, perlu diketahui bahwa harga jual kembali perhiasan biasanya jauh lebih rendah dibandingkan saat pembelian. Hal ini disebabkan oleh adanya ongkos pembuatan yang tidak dihitung saat buyback. Selain itu, kadar emas dalam perhiasan umumnya lebih rendah, misalnya hanya 70% hingga 90%, yang juga memengaruhi harga jualnya.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah risiko kerusakan atau kehilangan. Perhiasan yang sering dipakai rentan terhadap goresan, patah, atau bahkan pencurian. Untuk tujuan murni investasi, perhiasan emas mungkin kurang ideal dibandingkan emas batangan.

Strategi Investasi Emas yang Efektif untuk Pemula

Bagi investor pemula, penting untuk menentukan tujuan investasi sebelum memilih jenis emas. Jika tujuannya adalah menabung jangka panjang atau diversifikasi portofolio, emas batangan bisa menjadi pilihan tepat. Sementara jika tujuannya lebih kepada gaya hidup dengan tambahan nilai aset, perhiasan emas bisa dipertimbangkan meskipun dengan kesadaran risiko dan nilai depresiasinya.

Menyesuaikan jumlah pembelian dengan kemampuan finansial juga penting. Misalnya, membeli emas batangan mulai dari pecahan kecil 0,5 gram atau 1 gram dapat menjadi langkah awal yang bijak. Selain itu, memanfaatkan momen penurunan harga emas untuk membeli dan menjual saat harga naik juga menjadi strategi klasik yang masih relevan hingga kini.

Jangan lupa memilih tempat pembelian yang terpercaya dan memiliki legalitas jelas. Membeli emas di toko resmi, pegadaian, atau platform digital yang diawasi OJK adalah langkah aman untuk menghindari penipuan atau produk palsu. Simpan bukti pembelian dan sertifikat keaslian emas agar proses jual beli di masa depan lebih mudah.

Masa Depan Investasi Emas di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perang dagang, dan fluktuasi nilai tukar, emas tetap menjadi pilihan aman bagi banyak investor. Nilainya yang relatif stabil dan kecenderungan meningkat dalam jangka panjang menjadikan emas sebagai salah satu aset favorit.

Namun, penting juga untuk tidak menjadikan emas sebagai satu-satunya instrumen investasi. Diversifikasi tetap diperlukan agar risiko bisa dikelola lebih baik. Kombinasi antara emas batangan, reksa dana, saham, dan properti bisa menciptakan portofolio yang lebih seimbang dan tahan terhadap guncangan pasar.

Bagi generasi muda yang melek teknologi, kemudahan membeli emas secara digital melalui aplikasi juga membuka peluang baru. Investasi emas kini tak lagi memerlukan modal besar dan bisa dilakukan kapan saja dengan hanya beberapa klik. Inilah saat yang tepat untuk mulai mengenal lebih jauh tentang instrumen emas, baik batangan maupun perhiasan, demi masa depan finansial yang lebih sejahtera.

Sumber : bintangindonesia.id